Cerita Tokoh Wayang Gatotkaca | Suaka Wayang

Posted by Grafinda on Monday, June 24, 2013



Raden Gatotkaca, Raden Gathutkaca
Raden Gatotkaca


Gathutkaca adalah ksatria di Pringgondani, anak dari Werkudara dan Dewi Arimbi. Panggilan lain untuk Gathutkaca adalah Bambang Tetuka, Kacanegara, Senaputra, Bimasuta, Arimbatmaja, Krincingwesi. Saudara se-bapak yaitu kakaknya Antareja dan adiknya yaitu Antasena.

Gathutkaca terkenal dengan julukan ksatria otot kawat tulang besi, sumsum gegala, bisa terbang tanpa sayap, dan bisa tiduk enak di angkasa/awan. Gathutkaca mempunyai istri yang bernama Dewi Pergiwa, anak dari Raden Arjuna. Dengan Dewi Pergiwa ia mempunyai satu anak yaitu Raden Sasikirana.

Gathutkaca itu seorang ksatria yang cukat trengginas (cekatan), saat perang kekuatannya seperti sikatan nyamber walang (cepat sekali). Para putra Pandawa pun tidak ada yang bisa menandingi cukat dan trengginase Raden Gathutkaca. Sakti mandraguna, mempunyai aji (pusaka) Narantaka pemberian dari Resi Seta, mempunyai kutag Antrakusuma, kepintarannya bisa terbang tanpa sayap, tidak mungkin mendapat musibah/celaka walaupun terbang di atas tempat yang wingit (tempat kramat/menakutkan), tempat para resi, dewa, dll. Gathutkaca juga mempunyai caping Basunanda, jika saat panas tidak kepanasan dan jika hujan maka tidak kehujanan. Jika perang iaterkenal melepas leher musuhnya.

Pernah juga Gathutkaca menjadi jagonya dewa. Saat ia lahir, tali pusarnya tidak dapat dipotong menggunakan alat apapun, semua alat dan senjata tidak mampu memotongnya. Lalu Bathara Narada (dewa) pun turun membawa senjata Kunta (semacam keris). Narada menyaguhi untuk bisa memotong pusarnya Gathutkaca, tetapi dengan syarat Gathutkaca bakal dijadikan jagonya dewa menghadapi Prabu Kalapranca dan Patih Sekipu yang njajah khayangan. Maksud dari Narada adalah memberikan senjata Kunta itu kepada Janaka, tetapi malah salah ke Suryaputra (Karna) karena saat muda si Karna itu mirip Janaka. Janaka pum merebut senjata Kunta, tetapi ia hanya mendapatkan wadahnya saja. Tutup/wadah-nya pun dipotongkan ke pusar, akhirnya pusarnya pun putus tetapi wadaknya malah masuk ke pusarnya. Narada pun menyesal lalu berpesan agar Gathutkaca hati-hati jika nanti menghadapi Basukarna, karena besok meninggalnyajuga karena Kunto Wijayandanu. Bayi yang masih merah itu pun dibawa Narada, di masukkan ke dalah kawah Candradimuka. Kawah Candradimuka adalah tempat yang menuh dengan api yang mengalat-alat, panasnya tidak terkira, Gathutkaca malah di serang dengan senjata para dewa dengan jumlah yang sangat banyak (semacam dirajam) tetapi Gathutkaca tidak mati, malahan semakin besar. Keluarnya dari kawah, sudah menggunakan pakaian besi tetap kuat tanpa luka.

Gathutkaca pun maju perang menghadapi Kalapranca dan Sekipu. Setiap Gatutkaca tergigit maka iyapun semakin besar dan semakin keras badannya. Akhirnya Kalapracona dan Sekipu pun terlepas lehernya oleh Gathutkaca.

Gathutkaca bertemu dengan sesepuh Pandhawa. Saat bertemu dan tertawa, ternyata Gathutkaca mempunyai taring. Gathutkaca adalah anak dari raseksi (buta wanita) yaitu Dewi Arimbi dan ksatria (Werkudara). Maka dari itu, walaupun ia tampan tapi mempunyai taring. Kemudian taring itu dipangkas oleh Kresna, dan berpesan kepada Gathutkacac agar tidak mudah tertawa cukup tersenyum saja. Sejak itukah Gathutkaca jarang sekali tertawa, untuk menghindari taringnya terlihat.

Saat dewasa Gathutkaca menjadi raja di Pringgondani denagn perjuangan yang berat (diceritakan dalam kisah Brajadenta-Brajamusti) Tetapi Gathutkaca tetap mengabdi di Ngamarta menjadi orang yang tersohor untuk menjaga daerah perbatasan negara Ngamarta karena ia bisa terbang.

Dalam perang Bharatayuda, Gathutkaca menjadi pemimpin para prajuritnya Tidak ada seorangpun dari prajurit Kurawa yang mampu menandingi kekuatan Raden Gathutkaca. Gerakannya cepat dan cekatan, sikatan nyamber walang (melebihi cepat), sakti mandraguna, ora tedhas tapak paluning pandhe sisaning gurenda (kebal). Banyak sekali prajurit dari kurawa yang tewak terkena aji Brajamusti, aji Narantaka dan lepas lehernya. Gathutkaca sangat pintar dalam berperang baik di daratan maupun di angkasa. Dalam dunia pewayangan hanya Gathutkaca yang bisa seperti itu.

{ 2 comments... read them below or add one }

Candradimuka said...

Justru jika di bandingkan kekuatanya dari ketiga putra werkudara gatotkaca malah paling lemah.

Candradimuka said...

Justru jika di bandingkan kekuatanya dari ketiga putra werkudara gatotkaca malah paling lemah.

Post a Comment